Serba Serbi Tunisia

APA RAHASIA DIBALIK BUDAYA MINUM KOPI DI TUNISIA ?

PCINU Tunisia – Tunisia merupakan sebuah Negara yang terletak di benua Afrika tepatnya di bagian Utara. Wilayahnya berbatasan dengan Aljazair di sebelah barat, Libya di tenggara, dan Laut Mediterania di utara dan timur.

Negara tersebut kerap dikenal dengan bumi Ibnu Khaldun atau el-khadra, karena Negara tersebut memiliki tempat dataran hijau dan dari sana melahirkan banyak ilmuan, cendikiawan, serta ulama yang turut membangun peradaban Islam. Diantaranya Ibnu Khaldun beliau merupakan Ilmuan yang ahli di bidang Ilmu Sosiologi.

Selain itu, Tunisia juga memiliki beragam budaya, tradisi serta adat istiadat. Salah satunya adalah budaya unik masyarakat Tunisia yang gemar minum kopi setiap hari.

Di kalangan mahasiswa, kami sering menyebutnya dengan julukan seribu kafe. Karena, hampir di setiap penjuru kota, gang kecil di desa dan pertokoan terdapat banyak kafe. Masyarakat Tunisia setiap harinya menghabiskan sebagian kegiatannya di kafe untuk meminum kopi baik di pagi hari, siang, bahkan hingga malam.

Minum kopi adalah budaya yang kuat di Tunisia. Setiap pagi sebelum pukul 08.00 kafe-kafe sudah ramai dengan para pekerja kantoran yang sedang menikmati secangkir kopi hangat. Kafe-kafe ini terus ramai saat makan siang, sore hari, bahkan sampai dini hari jika itu musim panas.

Budaya minum kopi di Tunisia memang sangat kental. Kebiasaan ngopi ini dapat ditarik mundur saat Tunisia dikuasai oleh pemerintah Ottoman di abad ke-16. Pada tahun 1846, tercatat di Tunis terdapat 102 kafe yang sebagian besar dimiliki oleh orang turki.

Bagi warga Tunisia dari yang muda sampai yang tua, minum kopi adalah kegiatan wajib yang dapat dilakukan bahkan sampai berjam-jam. Entah minum kopi sembari mengobrol, merokok, main catur, atau menikmati suasana.

Begitupun dengan kami sebagai mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Universitas Az-Zaitunah, Tunisia. Tak terlewatkan untuk menikmati kopi di kafe-kafe dengan harga yang terjangkau murah sembari membaca buku atau melakukan aktifitas lain.

Bahkan ketika menjelang ujian kampus, hampir seluruh mahasiswa Indonesia yang ada di Tunisia mencari kafe ternyaman untuk dijadikan tampat belajar sambil di temani dengan secangkir kopi. Karena selain minum kopi itu dapat memberikan banyak khasiat, kami juga memanfaatkannya sebagai tempat belajar, diskusi, rapat atau kumpulan kegiatan organisasi.

Harga kopi di Tunisia terjangkau sangat murah, dari mulai kopi direct atau express di Tunis bisa sampai semurah Rp. 4.000 hingga Rp. 5.000 per-cangkir di kafe mahasiswa. Di kafe di daerah pasar atau perkantoran harganya berkisar antara Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000.

Di kafe-kafe yang sekaligus restoran di daerah perumahan mewah, jenis kopinya lebih beragam dan harganya pun bisa sampai tiga kali lipat. Biasanya di kafe restoran ini kita bisa menemukan Frappucino dan es teh berperisa walaupun rasanya belum tentu enak. Di seluruh Tunisia harga kopi tidak akan jauh berbeda.

Mengapa harga kopi di Tunisia sangat murah ? Hal ini dikarenakan kopi, sama seperti teh, gula, dan tepung, adalah komoditas yang disubsidi oleh Pemerintah Tunisia. Kementerian Perdagangan Tunisia akan membeli kopi dari supplier dan menjualnya kembali kepada roasters lokal dengan harga yang rendah.

Kopi yang dijual merupakan campuran arabika 30% dan robusta 70%.Namun, untuk menjaga harga kopi tetap terjangkau oleh masyarakat, kualitas kopi yang dijual di Tunisia jadi dikorbankan. Inilah salah satu alasan mengapa biji kopi Indonesia sulit masuk ke pasar Tunisia. Kopi Indonesia terlalu bagus kualitasnya dan harganya terlalu mahal.

Walaupun begitu disinilah keunikan Tunisia, berbeda dengan negara-negara lain. Budaya minum kopi ini menjadi budaya masyarakat dan juga kami sebagai mahasiswa. Ketika menghabiskan waktu ditemani secangkir, dua cangkir, atau tiga cangkir kopi di Tunisia selalu menyenangkan.

Syarifuddin, Mahasiswa Universitas Az-Zaitunah Tunisia dan Bendahara PCINU Tunisia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button