Kolom

Sedikit mengenal Peradaban Islam di masa Dinasti Umayyah

Seperti yang kita ketahui bahwa Bani Umayyah merupakan salah satu kaum terbesar yang ada di kabilah suku Quraisy. Pengambilan nama Bani Umayyah dinisbatkan dari salah satu tokoh besar kaum Quraisy yaitu, Umayyah bin Abdul Syam. Berdirinya Dinasti ini bermula pada masa kekhilafahan Ali bin Abi Thalib pada kisaran tahun 37 H saat terjadinya perang Shiffin antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah.

Perang tersebut berakhir dengan perjanjian damai ( Tahkim ) yang akhirnya kubu Ali terpecah menjadi 2 bagian: Syiah dan Khawarij. Setelah kematian khalifah Ali bin Abi Thalib pada tahun 40 H, kekhilafahan dipindahkan kepada Hasan bin Ali dan akhirnya ia menyerahkan jabatan kekhilafahan kepada Muawiyah bin Abi Sufyan melalui perjanjian damai. Dan Dinasti ini memulai peradabannya pada tahun 41 H/ 661 M.

Terbentuknya Dinasti Umayyah merupakan gambaran bahwa umat Islam berhasil mendapatkan kembali identitas sebagai negara yang berdaulat dan juga merupakan fase ketiga bagi kekuasaan Islam yang berkuasa selama kurang lebih 90 tahun ( 41 H – 132 H/ 661 M – 750 M ). Dinasti ini memulai peradabannya dengan memindahkan Ibukota pemerintahan dari Kota Madinah ke Kota Damaskus.

Di zaman Muawiyah, peradaban dimulai dengan ekspansi ke wilayah Ifriqiyya ( Tunisia ) dengan menaklukan kota Kairouan pada tahun 50 H/ 670 M. Kemudian, pada zaman Abdul Malik bin Marwan ekspansi kembali dilakukan ke wilayah Ifriqiyya, yaitu ke kota Chartage di bawah panglima Hassan bin Nu’man.

Di bawah pemerintahan Walid bin Abdul Malik, Dinasti Umayyah berhasil menjadi Daulah yang tentram, makmur, dan tertib, walau periode pemerintahannya kurang lebih hanya 10 tahun saja. Di masa pemerintahnnya juga di lakukan ekspansi ke wilayah barat yaitu, Maroko dan Aljazair. Kemudian di Akhir ekspansi, menuju ke wilayah Andalusia ( Spanyol ) di bawah panglima Thariq bin Ziyad dan berhasil menaklukan kota Toledo, Sevilla, hingga Cordoba.

Kemudian di masa Umar bin Abdul Aziz, Dinansti Umayyah mampu menaklukan wilayah Prancis dengan menduduki kota Bordeaux. Selain keberhasilan Dinasti Umayyah dalam melakukan ekspansi, Dinasti ini berhasil menorehkan prestasi dalam bidang Pembangunan fisik seperti : membangun pos-pos serta menyediakan kelengkapan peralatannnya, mencetak mata uang, membangun panti asuhan, membangun gedung pemerintahan, membangun rumah sakit, dan membangun sekolah studi kedokteran.

Kemunduran Dinasti Umayyah, ditandai dengan lemahnya sistem politik dan ekonomi pada saat itu. Kekuasaan Dinasti Umayyah merupakan kekuasaan yang absolute, yang tidak mengenal kompromi sehingga terjadinya pertentangan yang dilakukan oleh anti Dinasti Umayyah. Sehingga pada masa kekhilafahn Umayyah terjadi gejolak politik dan kondisi pemerintahan dalam negeri terganggu.

Gaya hidup mewah dari para penguasa Dinasti Umayyah yang hidup berfoya-foya yang menjadi penyebab rendah moralitas kekhilafahan dan mengganggu keuangan negara. Terjadinya perebutan kekuasaan dalam kekhilafahan Bani Umayyah dan banyaknya pemberontakan yang terjadi di masa pertengahan hingga akhir kekuasaan Dinasti Umayyah. Banyaknya tokoh agama yang kecewa dengan keputusan-keputusan penguasa Dinasti Umayyah. Hingga akhirnya Dinasti ini hancur pada tahun 132 H/ 750 M akibat serangan yang dilakukan oleh dinasti Abbasiyah. Dan Dinasti ini hancur dan runtuh tanpa tersisa, kemudian di gantikan oleh Dinasti Abbasiyah yang merupakan kekuatan terbesar kedua pada saat itu.

Penulis : Muhammad Rasyid Lubis, Mahasiswa Universitas Az-Zaitunah Tunisia

Editor : Muhammad Robith Marzuban

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button