Kegiatan

Gelar Diskusi Ilmiah, Konfercab PCINU Tunisia Gagas Visi Misi Keulamaan dan Intelektualisme

PCINU Tunisia – Konferensi Cabang (Konfercab) PCINU Tunisia mengadakan diskusi ilmiah dengan mengusung tema besar “Visi Misi Keulamaan dan Intelektualisme PCINU Tunisia.” Kamis (18/7/2024) di Kantor Sekretariat.

Diskusi ilmiah kali ini, menghadirkan tiga pemateri terbaik dari kader NU Tunisia yaitu Dr. Ahmad Sholeh Amin, Lc., M.A., H. Ardhi Pranama, Lc., M.A. dan Sartika, Lc.

Sholeh Amin, menceritakan sejarah perjalanan PCINU Tunisia dari awal berdiri hingga sekarang, Ia menyadari bahwa kemajuan dan perkembanggannya sangatlah dapat dirasakan oleh warga NU yang berada di Tunisia.

“Jika diliat dari sejarah perjalanan PCINU Tunisia mulai dari awal adanya pci pada tahun 2016 sampai sekarang, PCINU Tunisia sudah semakin jaya, baik jaya secara finansial maupun intelektual.” Tutur Amin.

Nahdlatul Ulama, lanjut Amin, sudah berada dalam panggung dunia, berkat sikap keberagaman NU yang selalu berpegang teguh pada prinsip moderat dan toleran menjadikan NU mudah diterima semua kalangan. Maka, sebagai kader NU terutama PCINU Tunisia Harus mengambil peran untuk mempertahankannya dengan menghidupkan semangat persaudaraan sesama Nahdliyyin.

“Kita tau bahwa, Nahdlatul Ulama adalah organisasi besar dan NU sudah berada dalam panggung dunia. Maka, kader NU terlebih warga Nahdliyyin yang ada di Tunisia ini harus ikut berperan mempertahankan ke-NU-an dengan Ukhuwwah Nahdliyyahnya.” Tegasnya.

Senada dengan visi misi PCINU Tunisia kedepannya, Ardi Pranama, menyampaikan bahwa warga Nahdliyyin Tunisia memiliki karakteristik yang khas dari dua tokoh besar yaitu Syekh Thahir Ibn Asyur dan Ibnu Khaldun yang keduanya dapat dijadikan role model.

“Syekh Thahir sebagai sosok ulama sekaligus intelektual yang sangat luar biasa. Bisa dilihat dari karyanya, yaitu Maqashid Syari’ah, Ushulu Nidzam al-Ijtima’i dan Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir.”

Selain itu, peran perempuan (Fatayat) juga sangat penting bukan hanya di lingkup organisasi saja, akan tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini disampaikan Sartika, sebagai perwakilan Fatayat.

Baginya perempuan haruslah ikut berkontribusi membangun potensi yang nantinya akan dibutuhkan bagi banyak kalangan.

“Perempuan itu harus mengambil peranan penting dan mampu menyuarakan pendapat-pendapatnya di depan umum agar perempuan tidak lagi termarjinalkan. Juga kita harus saling mendorong (kebaikan) dan mensupport sesama perempuan.” Tegas Sartika.

Pada akhirnya, konsep visi misi yang digagas PCINU Tunisia kedepannya yaitu keulamaan dan intelektualisme akan menjadi landasan organisasi terhadap periode selanjutnya.

Pewarta: Nuril Najmi Kamilia Suganda, Mahasiswi S1 Universitas az-Zaitunah.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button