Kegiatan

Konfercab ke-7 PCINU Tunisia, Lahirkan Visi Misi Keulamaan dan Intelektualisme

PCINU Tunisia – Acara besar Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia ke-7 melahirkan gagasan besar “Visi Misi Keulamaan dan Intelektualisme PCINU Tunisia.” Kamis-Sabtu, (18-20/07/2024).

Visi Misi ini sebagai pijakan berorganisasi yang berisikan tentang landasan filosofis, nilai-nilai, visi misi dan program PCINU Tunisia yang mendorong kader NU untuk memiliki prinsip dan karakter pribadi yang khas dalam berfikir dan bertindak.

“PCINU Tunisia adalah satu-satunya yang memiliki konsep besar dalam berorganisasi, dan ini akan menginspirasi PCINU-PCINU yang lainnya.” Ujar Gus Mis, Mustasyar PCINU Tunisia.

Ibnu Ashur dan Ibnu Khaldun sebagai role model keulamaan dan intelektualisme, menjadikan kader NU Tunisia memiliki karakteristik tokoh yang mampu menguasai ilmu klasik dan modern.

Jika ditarik ke belakang, pasca runtuhnya Dinasti Utsmaniyyah, Nahdlatul Ulama berdiri pada tahun 1926 M di atas visi peradaban. NU menghadirkan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan yang berorientasi pada kebangkitan para ulama dan intelektual.

Untuk menanggapi fenomena yang terjadi sekarang, lanjut Idris, kader NU harus mampu menghadirkan agama Islam yang membumi dan mampu menjawab tantangan zaman.

“Era 5.0, seorang ulama harus dituntut untuk memiliki cara pandang yang multi perspektif. Islam sebagai agama dan ilmu harus mampu berintegrasi dan berinterkoneksi dengan disiplin lainnya.” Tegas Idris Ahmad Rifai, Rais Syuriyyah PCINU Tunisia terpilih.

Dengan adanya landasan organisasi tersebut, kata Idris, Nahdliyyin dan Nahdliyyat Tunisia, kedepannya dapat mengintegrasikan dan menginterkoneksikan antara ilmu klasik dan ilmu pengetahuan modern. Serta menghasilkan gagasan yang solutif bagi kemashlahatan umat.

“sakralitas Islam tak hanya berdiri tegak di atas langit ke tujuh, melainkan ia mampu membumi agar kehadirannya dapat benar-benar dirasakan sebagai agama yang rahmah, kontekstual dan relevan untuk berbagai kondisi dan tantangan zaman.” Tegas Idris.

PCINU Tunisia, kata Muhammad Yusril Muna, juga berkomitmen untuk menghadirkan kegiatan-kegiatan serta diskusi ilmiah yang mendorong para kader untuk memilih jalan ulama atau intelektual. “era sekarang, sosok ulama dan intelektual harus mampu bersaing dan menjawab problematika zaman.” Pungkasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button