Talk Show Milad PPI Tunisia, Bahas Peran Generasi Muda Persiapkan Masa Depan Indonesia

PCINU Tunisia – Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia merayakan acara milad PPI ke-31 dengan mengusung tema “Peran Generasi Muda dalam Membangun Perdamaian Dunia dan Kemajuan Indonesia: Interdisipliner dalam Nilai-Nilai Keagamaan dan Kemanusian. “ Acara diselenggarakan di Cemina le Colisee pada Ahad (23/2/2025).
Dalam acara tersebut PPI Tunisia adakan seminar Intelektual dengan hadirkan tokoh yang inspiratif yaitu Dr. Hj. Ida Fauziyah dan Prof. Muhammad Luthfi Zuhri LC, MA, Ph.D. Dan diikuti seluruh mahasiswa-mahasiswi PPI di Tunisia.
Dalam Talk Show ini, narasumber membawakan dua tema yang berbeda namun membahas satu pembahasan yakni peran generasi muda dalam membangun negara yang lebih maju, dengan pendekatan interdisipliner yang mengutamakan nilai keagamaan dan kemanusiaan.
Ida Fauziyah, membawakan tema “Peran Perempuan dalam Mewujudkan Keadilan Sosial dan Kemanusiaan.”
Perempuan tidak selalu melekat dengan hanya pekerjaan domestik akan tetapi perempuan juga memiliki hak dan perannya dalam membangun negara.
“Sebagai perempuan perjalanan kita masih panjang dan masih memiliki banyak tantangan untuk keluar dari kesenjangan gender ini.” Ujarnya.
Maka, lanjut Ida Fauziyah, perlunya pendidikan masyarakat karena ketika pendidikan di masyarakat semakin baik maka kesenjangan gender semakin meningkat dan perempuan Indonesia semakin percaya membangun dirinya sendiri untuk maju.
Dilanjut, Muhammad Luthfi Zuhdi, dengan mengisi tema “Peran Generasi Muda dalam Tantangan Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.”
Generasi muda memiliki peran yang sangat besar untuk kemajuan negara dan terlebih Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju pada 2045. Maka, Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang mampu berperan untuk membangun negara yang lebih maju.
Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh generasi muda saat ini, diantaranya;
Pertama mempunya karakter yang kolaboratif, emansipatif, kreatif, inovatif dan inklusif. kedua memiliki kemampuan beradaptasi dan kompetensi. Ketiga mempunyai daya pikir yang kritis. Kemudian yang terakhir mampu menjadi sebagai talenta digital, wirausahawan digital, maupun potensial dari produk-produk domestik.
Tak hanya itu, lanjut Luthfi, agama juga memiliki peran dalam membangun negara.
“Seperti dalam bidang pendidikan bagaimana pendidikan diratakan dengan partisipasi luas dari masyarakat sehingga dapat membentuk karakter bangsa yang mampu menyampaikan Nilai-Nilai spiritual. “Ujarnya.
Acara tersebut berjalan dengan lancar meskipun via zoom. Mahasiswa-mahasiswi di Tunisia sangat antusias mendengarkan pemaparan dari pembicara dan diakhir dengan sesi pertanyaan dan diskusi.