Kolom

Pentingnya Reformasi Pendidikan Menurut Syaikh Thahir bin Asyur

PCINU Tunisia – Pendidikan telah menjadi tonggak penting dalam peradaban manusia sejak zaman kuno. Tidak hanya sebagai sarana untuk mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai kunci untuk membuka pintu pembangun karakter, dan peransang pembaharuan.

Pendidikan adalah jalan yang membawa manusia dari kegelapan kepada terangnya pengetahuan, dengan memberikan akses pelajaran dan keterampilan yang diperlukan. Pendidikan pula memungkinkan setiap orang untuk mengembangkan potensi mereka secara penuh dan berkelanjutan.

Lantas Pendidikan semacam apa yang dapat menghatarkan kita kepada tujuan-tujuan di atas ?

Syaikh Muhammad Thahir bin Asyur, dalam kitabnya Alaisassubhu Biqarib salah satu karya awal yang beliau tulis di masa mudanya ini, banyak membahas tentang bagaimana pandangan-pandangan beliau mengenai Pendidikan terkhusus di negeri Arab. Hadirnya buku ini merupakan sebab rasa kekhawatiran beliau terhadap Pendidikan di kala itu.

Pada bab awal kitab ini “Limadza Nas’a ila Islahutta’lim ?”yang artinya : “Kenapa Kita Harus Memperbaiki Pendidikan?”menjelaskan bahwasanya kita hidup di bumi ini mempunyai kesibukan mencari kesenangan dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan kemanfaatan dan terjauh dari segala kemudhoratan. Dengan demikian sangat dibutuhkan ilmu pengetahuan guna berlanjutnya kesibukan-kesibukan tersebut.

Baik buruknya pendidikan menjadi salah satu ciri khas suatu bangsa, karena yang membedakan suatu bangsa satu dengan yang lain ialah adat istiadat dan bahasanya, hal tersebut tidak lain merupakan petunjuk-petunjuk yang timbul dari landasan ajaran manusia. Sehingga dari landasan ajaran tersebut akan terjadi pembedaan, yang kemudian mengarah pada satu prinsip, sebuah kebiasaan atau adat istiadat.

Mari kita pertimbangkan bahwa prinsip-prinsip agama, sebagai ajaran tertua manusia, merupakan panduan dari Tuhan untuk mengarahkan mereka menuju kebaikan. Kita menyadari bahwa ajaran-ajaran ini berupaya untuk memelihara keberlangsungan hidup yang baik di antara manusia, sehingga prinsip-prinsip dasar moral menjadi standar yang setara bagi semua. Hal ini membentuk landasan untuk persatuan yang merupakan kunci bagi segala bentuk tindakan.

Plato, Filosofis asal Yunani memberikan gambaran bahwa “Pendidikan yang baik merupakan seni musik bagi jiwa dan latihan bagi tubuh. Perilaku yang baik adalah salah satu kuncinya, dan syair (perasaan) menjadi fondasinya, meskipun seorang penyair tidak mampu memberikan pelatihan dan pengajaran.”

Plato menjelaskan betapa besar pengaruh lingkungan terhadap pembentukan akhlak generasi muda, membesarkan mereka dalam lingkungan yang baik agar mereka tidak terpengaruh oleh kejahatan. Ia menegaskan bahwa generasi muda seharusnya tidak terpapar kepada hal-hal buruk, karena tujuan utama pendidikan adalah untuk mempromosikan kebajikan, yang merupakan inti dari pendidikan yang benar.

Oleh karena itu, pendidikan yang benar bertujuan untuk melahirkan manusia-manusia terbaik, termasuk mereka yang berpengalaman dalam bekerja, diberkati dengan bakat yang baik, berkeinginan untuk mengikuti jalan yang terbaik dan mempunyai Hasrat yang kuat terhadap ilmu pengetahuan. Hal ini senada dengan ungkapan Thahir bin Asyur bahwa “Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu menghasilkan manusia paripurna sesuai dengan kebutuhan zaman dan masyarakat, yakni pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi serta mengasah fitrah baik manusia, guna memberikan cahaya bagi makna kemanusiaan dan memanifestasikan dalam bentuk terindahnya.”

Dari uraian di atas sangat diperlukan reformasi Pendidikan yang benar, melalui keputusan tegas yang tidak berkompromi atau menunda, karena Kesalahan sitem pendidikan masyarakat merupakan bahaya yang besar bagi bangsa dan negara, bahkan lebih parah dari bahaya kebodohan bagi segelintir manusia. Pendidikan yang benar akan menghasilkan kemaslahatan yang besar bagi bangsa dan negara, sedang jika ia merusak, bangsa akan celaka karenanya.

Penulis: Abbas Hamonangan Harahap

Editor: Muhammad Robith Marzuban

Abbas Harahap

Mahasiswa Universitas Az-Zaitunah Tunisia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button