Serba Serbi Tunisia

Ragam Perbedaan Tradisi Maulid Nabi di Tunisia dan Indonesia

PCINU Tunisia – Perayaan Maulid Nabi merupakan momentum kita untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Perayaan ini juga sebagai bentuk penghormatan akan kelahiran sosok Nabi shallallahu Alaihi Wasallam untuk selalu bersholawat kepadanya.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan setiap tanggal 12 Rabi’ul Awwal tepat pada tanggal lahir Nabi SAW. Perayaan Maulid Nabi di Tunisia memiliki keunikan dan tradisi yang berbeda dengan perayaan yang ada di Indonesia. Kali ini penulis akan memaparkan bagaimana perbedaan Tradisi perayaan Maulid Nabi di kedua Negara tersebut.

Seperti yang kita ketahui, adanya perayaan Maulid Nabi ialah untuk mengingatkan kita kepada Nabi SAW maka biasanya dilakukan pembacaan Al-Qur’an, Shalawat, Dzikir hingga menceritakan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW.

Tradisi Maulid Nabi yang ada di Tunisia digelar pada pagi hari di Masjid Zaitunah dan di beberapa tempat lainnya. Rangkaian maulid di awali dengan pembacaan Dalail al-Khairat karya syekh Sulaiman al-Jazuli kemudian pembacaan Qashidah al-Hamaziyah fi Mahdi Khoiri al-Bariyyah karya Imam al-Bushiry dan di akhiri dengan do’a.

Lalu tak kalah meriahnya dengan perayaan Maulid Nabi yang ada di kota Kairouan yang dirayakan oleh masyarakat Kairouan Bahkan bukan hanya masyarakat disana orang-orang di luar kota tersebut berbondong-bondong ikut hadir dalam perayaan maulid dan berziarah ke makam salah satu sahabat Nabi SAW yaitu Abu Zam’ah Al Baalawy.

Selain itu, keunikan tradisi lainnya yang ada di Tunisia yaitu para keluarga di Tunis membuat makanan Assidah yaitu makanan sejenis bubur manis yang hanya dihidangkan ketika Maulid Nabi saja.

Sedangkan tradisi perayaan Maulid Nabi yang ada di Indonesia hampir mirip dengan yang di lakukan di Tunisia. Yaitu pembacaan Rawi Nabi yaitu, kitab al-Barzanji, simthudurar, Ad Diba’i, Adh Dhiyaul Lami’ dan Qasidah Burdah.

Dan dari yang di sebutkan di atas ada juga melantunkan shalawat yang berisi tentang kisah kelahiran Nabi dan memuji Nabi SAW. Lalu tradisi lainnya juga yaitu mendengarkan kisah Nabi SAW dengan mengumpulkan banyak orang dalam perayaan tersebut sehingga mereka dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari tradisi tersebut dan diakhiri pula dengan do’a dan ramah tamah.

Dari berbagai tradisi yang ada di Indonesia dan Tunisia ialah bertujuan untuk mengingat perjuangan Nabi SAW dari lahir hingga akhir hayatnya. Dan dapat mempelajari bagaimana Nabi Saw mendapatkan sifat yang begitu Mulia di mata manusia serta kita harus terus bershalawat kepada Nabi disetiap kehidupan kita agar semoga kita menjadi orang yang mendapatkan syafa’at Nabi di hari kiamat nanti.

Muhammad Rasyid Lubis, Mahasiswa Universitas az-Zaitunah Tunisia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button